Kisah dalam kumpulan esai ini mengungkap sisi terdalam dari kehidupan para penyintas NAPZA yang pernah terjebak dalam lingkaran gelap penyalahgunaan narkotika. Setiap esai menyajikan kisah nyata dari mereka yang tak hanya harus berhadapan dengan ketergantungan, tetapi juga dengan jerat hukum yang membawa mereka ke balik jeruji, dipenjara.
Beragam fakta yang melatarbelakangi pilihan kelam mereka, mulai dari salah memilih teman, jebakan yang menjerat tanpa ampun, hingga hasrat untuk sekadar coba-coba. Ada pula yang terdesak oleh kebutuhan ekonomi, memilih jalan pintas dengan berdagang barang haram demi uang. Setiap keputusan tersebut membawa konsekuensi besar yang merenggut kebebasan mereka, menjebak mereka dalam penjara baik secara fisik maupun mental.
Melalui esai-esai ini, tersaji kisah tentang ketidakpastian dan ketakutan yang mereka alami, sekaligus perjuangan panjang untuk bangkit kembali. Kumpulan esai ini bukan hanya menyajikan cerita tentang kesalahan masa lalu, tetapi juga tentang harapan akan kehidupan baru, perbaikan diri, dan kesadaran akan pentingnya pilihan yang bijaksana.
Esai-esai yang menawarkan pandangan mendalam tentang realitas penyalahgunaan NAPZA yang tidak hanya menghancurkan individu, tetapi juga keluarga dan masyarakat luas. Namun, di tengah kegelapan itu, ada secercah harapan yang muncul dari setiap cerita, bahwa setiap orang punya kesempatan untuk berubah dan memperbaiki hidup mereka.
“Romansa Kelam di Kampung Ujung” bukan sekadar kumpulan kisah kelam, melainkan sebuah refleksi mendalam tentang kehidupan, pilihan, dan peluang kedua yang selalu ada bagi siapa saja yang mau berjuang.
Romansa Kelam di Kampung Ujung
Kisah dalam kumpulan esai ini mengungkap sisi terdalam dari kehidupan para penyintas NAPZA yang pernah terjebak dalam lingkaran gelap penyalahgunaan narkotika. Setiap esai menyajikan kisah nyata dari mereka yang tak hanya harus berhadapan dengan ketergantungan, tetapi juga dengan jerat hukum yang membawa mereka ke balik jeruji, dipenjara.
Beragam fakta yang melatarbelakangi pilihan kelam mereka, mulai dari salah memilih teman, jebakan yang menjerat tanpa ampun, hingga hasrat untuk sekadar coba-coba. Ada pula yang terdesak oleh kebutuhan ekonomi, memilih jalan pintas dengan berdagang barang haram demi uang. Setiap keputusan tersebut membawa konsekuensi besar yang merenggut kebebasan mereka, menjebak mereka dalam penjara baik secara fisik maupun mental.
Melalui esai-esai ini, tersaji kisah tentang ketidakpastian dan ketakutan yang mereka alami, sekaligus perjuangan panjang untuk bangkit kembali. Kumpulan esai ini bukan hanya menyajikan cerita tentang kesalahan masa lalu, tetapi juga tentang harapan akan kehidupan baru, perbaikan diri, dan kesadaran akan pentingnya pilihan yang bijaksana.
Esai-esai yang menawarkan pandangan mendalam tentang realitas penyalahgunaan NAPZA yang tidak hanya menghancurkan individu, tetapi juga keluarga dan masyarakat luas. Namun, di tengah kegelapan itu, ada secercah harapan yang muncul dari setiap cerita, bahwa setiap orang punya kesempatan untuk berubah dan memperbaiki hidup mereka.
“Romansa Kelam di Kampung Ujung” bukan sekadar kumpulan kisah kelam, melainkan sebuah refleksi mendalam tentang kehidupan, pilihan, dan peluang kedua yang selalu ada bagi siapa saja yang mau berjuang.
Berat | 0,5 kg |
---|---|
Dimensi | 14,8 × 0,5 × 21 cm |
Reviews
There are no reviews yet.