Buku Antologi Puisi berjudul Segalaku milik-Mu merupakan jenis puisi religi yang bertema Keprasrahan diri pada ketentuan Illahi Rabbi atas segala peristiwa yang dialami penulis dalam perjalanan hidupnya setelah melewati perjuangan hidup yang berliku. Buku ini sangat menarik untuk dibaca oleh pembaca. Pembaca akan diajak berpetualang menyusuri alur perjalanan waktu dalam bingkai peristiwa dalam kehidupan yang dilampaui dan bermuara pada kesadaran diri yang mendalam sebagai hamba yang Allah SWT yang dikaruniai nikmat berupa kelebihan dalam berbagai hal dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah SWT yang lainnya.
Buku ini merupakan rangkaian puisi yang menggambarkan perjalanan kehihidupan dan realita yang dikemas dengan rasa yang dalam. Pada awal antologi puisi ini mengungkapkan peristiwa yang dialami Penulis. Penulis berada dalam situasi genting yang membawa pada kepasrahan diri terhadap ketentuan Allah SWT.
Penggambaran batin dalam diri penulis sebagai khalifah di bumi yang berserah pada Illahi. Diawali dengan penggambaran tentang fenomena-fenomena yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pengungkapan rasa yang begitu dalam tergambar dalam kepasrahannya. Hanya tertuju pada-Nya Sang penentu segala yang terjadi pada diri penulis.
Judul Segalaku Milk-Mu menggambarkan pribadi yang merasa sebagai makhluk kecil, rendah dan tak ada arti dibanding dengan kebesaran Allah SWT yang maha sempurna dan segalanya. Yang dialami penulis mencerminkan bagian dari perilaku yang menyadarkan kita pada hakikat kita sebagai hamba-Nya yang hendaknya tidak pernah merasa lebih bila Allah SWT memberi kelebihan pada diri kita dari yang lainnya,karena kelebihan dari-Nya adalah karunia yang tidak dapat kita pungkiri sebagai penutup dari kekurangan kita.
Antologi Puisi ini menyajikan tentang jalan hidup yang penuh liku dan peristiwa yang mengantar pada kesadaran kita sebagai hamba sahaya yang seharusnya tidak semena-mena dan selalu mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh-Nya pada kita.
Penutup antologi puisi adalah dimensi perjalanan batin dan kalbu yang berisikan dinamika kehidupan.
Penulis sebagai pribadi yang jauh dari kesempurnaan. Kecintaan yang dalam pada Sang Khalik, kesadaran akan rendah dan hinanya diri yang tak ada arti dibanding kebesaran-Nya, keinginan untuk dapat menggugah rasa, dan diakhiri dengan renungan religi penulis dalam menjalani hari dengan berserah diri pada Illahi Sang Maha Cinta Sejati.
Reviews
There are no reviews yet.