Pendidikan sains memiliki peran yang penting dalam menyiapkan anak memasuki dunia kehidupannya. Sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Oleh karena itu, diperlukan cara pembelajaran yang dapat menyiapkan peserta didik untuk memiliki kompetensi yang baik dan melek sains serta teknologi, mampu berpikir logis, kritis, kreatif, berargumentasi secara benar, dapat berkomunikasi serta berkolaborasi. National Research Council menyatakan bahwa pencapaian literasi sains oleh siswa adalah salah satu tujuan utama pendidikan sains (Shwartz et al., 2006).

Literasi sains dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam meningkatkan sikap dan kepekaan terhadap lingkungan dengan cara memahami sains, mengkomunikasikan sains, dan menerapkan pengetahuan sains untuk memecahkan masalah. Kemampuan menguasai dan memahami ilmu pengetahuan dan teknologi di era digital memegang peranan penting dalam keberhasilan pendidikan suatu negara. Sains atau pembelajaran ilmiah sebagai bagian dari pendidikan mempunyai peranan penting dalam menghasilkan dan membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir kritis, logis, kreatif, inovatif dan berdaya saing global (Irsan, 2021).