Potret ingatan yang indah akan dengan mudah dituangkan dalam kata-kata. Rasa kagum akan merayu pena untuk mekar seperti bunga. Rasa duka akan merayu pena untuk menurunkan hujan pada semesta. Rasa bahagia akan merayu pena menampakan langit cerah dan memesona. Semua akan terekam oleh pena dalam segala dan setiap cuaca.
Puisi Menara dan Ribuan Kata mencoba memanfaatkan sebuah tulisan sebagai rekam ingatan kembali. Bahwa, tidak hanya kebahagiaan yang diperkenankan untuk dikenang, sisi yang sebaliknya pun patut dilakukan. Seperti duka-duka yang mengembara lara menjadi bahan rekam-kenang yang disajikan oleh Siti Rokhayati. Ini akan menjadi saksi bahwa perjuangan memang kadangkala tidak mudah. Membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, dan segala pendukung lainnya.